Rabu, 06 Juni 2018

IMPLEMENTASI ETIKA PADA USAHA MARTABAK DI KELAPA DUA DEPOK


IMPLEMENTASI ETIKA PADA USAHA MARTABAK DI KELAPA DUA DEPOK
Mata Kuliah Etika Bisnis

Berkas:Logo Gunadarma.jpg
Nama          : Devara Abdulah T
NPM : 11215751
Kelas : 3EA05

Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
Jakarata
2018



ABSTRAK

Arti implementasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu pelaksanaan / penerapan. Sedangkan pengertian umum adalah suatu tindakan atau pelaksana rencana yang telah disusun secara cermat dan rinci (matang). Etika bisnis adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan cara melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang masih berkaitan dengan personal, perusahaan ataupun masyarakat. atau bisa juga diartikan pengetahuan tentang tata cara ideal dalam pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal secara ekonomi maupun sosial. Dalam menerapkan etika dalam berbisnis kamu harus memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku di dalam masyarakat. Disamping itu etika bisnis juga bisa diterapakan dan dimunculkan dalam perusahaan sendiri karena memiliki keterkaitan dengan profesional bisnis. Perusahaan menyakini prinsip bisnis yang baik adalah yang memperhatikan etika-etika yang berlaku, seperti menaati hukun dan peraturan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk memngetahui pengaruh mata kuliah etika bisnis pada usaha MARTABAK DI KELAPA DUA DEPOK. Data yang dilakukan adalah data primer yang melakukan wawancara

Hasilnya adalah bahwa mata kuliah etika  bisnis pada USAHA MARTABAK DI KELAPA DUA DEPOK dapat berbisnis yang baik atau tidak dalam menurut ajaran islam.



PENDAHULUAN

Latar Belakang
Martabak Manis atau yang aslinya bernama Hok Lo Pan awalnya adalah Makanan Khas Bangka Belitung.  Hok Lo Pan atau Martabak diciptakan oleh orang-orang Hakka ( Khek ) Bangka.  Satu-satunya di dunia, makanan orang suku Hakka (khek) yang memakai nama suku Hoklo. Hampir semua orang di kota-kota besar seperti di kota Jakarta mengenal Martabak Bangka, nama aslinya di Bangka adalah Hok Lo Pan (Martabak ). Arti Hurfiah Hok Lo Pan ( Martabak ) adalah Kue Orang Hok Lo.
       Martabak Telur
Setelah ditelusuri ternyata kata Martabak adalah merupakan bahasa Arab yang memiliki arti "terlipat". Sejarah dari kue Martabak ini sendiri juga cukup menarik untuk disimak, berawal dari seorang pemuda dari Tegal Jawa tengah yang bernama Ahmad bin Abdul Karim berkelana ke kota besar yaitu Semarang untuk berdagang pada tahun 1930. Kemudian beliau bertemu seorang warga India bernama Abdullah bin Hasan al-Malibary yang pandai memasak dan menjadi sahabat.
Dalam dunia kewirausahaan, tentu erat dengan adanya persaingan. Persaingan dalam dunia usaha sangat ketat, para wirausahawan berlomba-lomba menciptakan berbagai produk dengan aneka bentuk dan beragam makanan dari yang kecil hingga yang besar, dari yang murah hingga yang mhal. Untuk kebutuhan sehari-hari banyak sekali aktivitas yang dijalani setiap orang. Dengan aktivitas yang semakin padat, membuat banyak orang membutuhkan asupan makanan tambahan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Salah satu produk yang potensial, sederhana, dan istimewa adalah “MARTABAK DI KELAPA DUA DEPOK ”.      Karena pembuatan makanan ini dilakukan dengan cara yang sangat sederhana dengan lebih baik dan higienis, bahan aku mudah didapat, tanpa bahan pengawet, harga yang terjamgkau, juga dengan rasa yang enak, nikmat, mengandung protein dan juga lezat, sehingga usaha ini memang layak dikembangkan menjadi salah satu usaha kuliner alternative di Indonesia.

Rumusan Masalah
Menjadikan usaha ini mampu memenuhi kebutuhan konsumen dan mengembangkan usaha ini menjadi usaha yang memiliki produk bernilai tambah, berkualitas, sehat dan bergizi.  Menjaga kualitas produk dengan menggunakan bahan baku yang berkualitas,  Melakukan pelayanan prima

Tujuan Penelitian
Usaha ini bergerak dalam penjualan Martabak  dengan aneka rasa . Usaha  ini dilakukan untuk menambah penghasilan. Selain itu juga untuk melatih jiwa seorang wirausaha agar mampu menjalankan usaha dengan baik.












PEMBAHASAN
A.  Aspek Produk
   1.      Jenis Produk
Jenis produk yang dibuat adalah Martabak Mini
              2.      Volume Produk
Banyaknya produk yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan konsumen dan untukmendapatkan laba adalah 120 buah/ hari.
             3.      Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan usaha ini dilaksanakan mulai pukul 10.00-21.00 WIB
 4.      Bahan dan Peralatan
NAMA BAHAN
KETERANGAN
CARA MEMPEROLEH
Tepung terigu
Ada
Membeli
Telur
Ada
Membeli
Ragi
Ada
Membeli
Gula pasir
Ada
Membeli
Soda kue
Ada
Membeli
Garam
Ada
Membeli
Vanili
Ada
Membeli
Margarin
Ada
Membeli
Susu kental manis
Ada
Membeli
Keju
Ada
Membeli
Messes & coklat
Ada
Membeli
Kacang sangria
Ada
Membeli
Air
Ada
-
Aneka selai
Ada
Membeli
Aneka buah
Ada
Membeli







NAMA PERALATAN
KETERANGAN
CARA MEMPEROLEH
Plat baja
Ada
Membeli
Loyang martabak mini
Ada
Membeli
Baskom
Ada
Membeli
Kompor gas
Ada
Membeli
Serok kue
Ada
Membeli
Kuas kue
Ada
Membeli

         5.      Jumlah tenaga kerja
Usaha ini merupakan usaha kecil perorangan. Untuk saat ini tenaga kerja yang dibutuhkan hanya 1 orang yaitu pemilik.
         6.      Biaya produksi (per bulan)
                  a.     Bahan Baku
·      Tepung terigu 60 kg          Rp   900.000,00
·      Gula Pasir 12 kg                Rp   120.000,00
·      Ragi                                   Rp     90.000,00
·      Telur      150 buah             Rp   360.000,00
·      Garam halus   600 gr         Rp     90.000,00
·      Soda kue 120 gr                Rp   120.000,00
·      Vanili 200 gr                     Rp   120.000,00
·      Air 8000 ml                       Rp                 -            
Jumlah                                   Rp 1.800.000,00
                  b.     Bahan penolong
·      Susu kental manis             Rp    300.000,00
·      Margarin                           Rp    250.000,00
·      Keju                                  Rp    300.000,00
·      Messes & coklat               Rp    300.000,00
·      Aneka selai                       Rp    300.000,00
·      Aneka buah                      Rp    300.000,00
·      Gas/ bahan bakar              Rp    450.000,00
·      Plastik, kertas roti             Rp    200.000,00
·      Kacang sangrai                 Rp    250.000,00
Jumlah                                                                     Rp 2.650.000,00
Jumlah biaya produksi                                            Rp 4.450.000,00
           Proses produksi
·      Kocok telur hingga berbuah
·      Masukkan kocokan telur ke dalam tepung terigu secara perlahan sambil diaduk-aduk
·      Setelah merata, masukkan ragi instan kedaladm adonan hingga membentuk biang dengan mendiamkan minimal 3 jam.
·      Masukkan gula, garam secukupnya, vanili dan soda kue hingga merata kemudian diamkan kembali sampai adonan mengeluarkan bui.
·      Panaskan cetakan kue diatas plat baja agar panas merata kemudian olesi dengan margarin.
·      Setelah cetakan sudah panas, tuang adonan kedalam Loyang martabak mini dengan ketebalan kurang lebih 1cm.
·      Tutup Loyang dan tunggu hingga adonan berpori dan mongering pinggirnya
·      Angkat adonan dan olesi dengan margarine secukupnya
·      Olesi susu diatasnya
·      Tambahkan selai atau toping sesuai seler







Rencana Usaha
Adapun rencana usaha yang akan dijalankan dalam usaha ini ialah sebagai berikut :
a.      Rencana Jangka Pendek
Usaha Martabak Mini yang kami rintis ini bertujuan untuk menambah pengalaman kerja di dalam usaha bisnis bagi kalangan sesame pelajar/mahasiswa maupun bagi umum, selain dapat meningkatkan kreativitas, juga dapat dijadikan sebagai usaha yang menjanjikan untuk kehidupan
b.      Rencana Jangka Menengah
Usaha yang kami rintis ini pastinya akan kami kembangkan demi mewujudkan impian kami, yaitu ingin menjadi seorang pengusaha muda yang sukses. Strategi pasar dan pemasaran menjadi kunci awal untuk keberlanjutan usaha kami kedepan. Pelanggan ialah raja, maka dari tu kepuasan pelanggan menjadi yan utama dan segalanya, karena tanpa pelanggan usaha ini tidak akan bertahan lama. Tidak lupa kami rajin melakukan promosi usaha, baik dari mulut ke mulut, media online, brosur, dan media lainnya.
c.      Rencana Jangka Panjang
Setelah berhasil mendapatkan pelanggan, kami akan lebihj meningkatkan mutu dan kualitas dari usaha kami. Tidak lupa kami akan membangun jaringan dengan pabrik roti maupun tok oroti untuk mendapatkan bahan baku dan tanpa mengalami hambatan.
B.  Aspek Pemasaran
         1.      Segmen Pasar
Dalam segmen ini yang akan kami jadikan sasaran utama adalahsemua umur, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa yang gemar makanan ini serta semua kalangan mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas, mulai dari pelajar sampai petinggi negara juga banyak yang menyukai makanan ini.. Dengan demikian akan mempermudah dalam penjualan dan meningkatkan omset dalam penjualan.
         2.      Strategi pemasaran
Strategi pemasaran yang dilakukan pada tahap awal adalah menjual martabak mini “mami” kepada masyarakat sekitar sebagai konsumen di Kecamatan Karangmojo. Tahap berikutnya saya akan menjualkan di Kecamatan Wonosari dan tahap ke-3 saya sudah bias menguasai pasar di seluruh Kabupaten Gunungkidul.
         3.      Strategi promosi
Agar produk lebih dikenal masyarakat, promosi yang akan dilakukan adalah :
·      Membuat papan nama didepan usaha
Papan nama memudahkan calon konsumen dalam memesan produk dan mengenal produk yang ditawarkan
·      Informasi dari orang ke orang
Dengan adanya masyarakat di sekitar produsen yang mengetahui usaha ini, akan lebih cepat tersebarnya informasi mengenai usaha ini. Mulai dari mulut ke mulut, melalui internet (facebook, twitter, blogger, dll)
         4.      Penetapan harga jual
Harga jual ditetapkan dengan metode penentuan harga biaya plus (cost push pricing method
Harga Jual per Unit    = Biaya Total + Margin
                                       Jumlah Produksi
                                  = Rp 4.450.000 + (50% x Rp 4.450.000)
                                                      3.600
                                  = Rp 6.675.000
                                           3.600
                                  = Rp 1.875 = Rp 2.000
         5.      Sistem penjualan
Penjualan produk ini dipasakan langsung kepada konsumen, sehingga konsumen dapat langsung datang ketempat usaha ada juga yang dititipkan di kantin-kantin sekolah.
C.  Aspek Manajemen
         1.      Tim Manajemen
Usaha dagang ini dijalankan sendiri oleh usaha dengan dibantu oleh keluarga dalam mengelola usaha
         2.      Analisis SWOT
                     a.      Strength (Kekuatan)
 Menjual produk untuk semua kalangan Bahan produk yang terjamin, higienis dan sehat
 Harga terjangkau
Penampilan menarik dan kecil, sehingga pembeli tak perlu memotong lagi
Bentuknya kecil dan sesuai kebutuhan
Penyajian sederhana tanpa memerlukan banyak waktu dan cepat saji
Terdiri dari banyak rasa dan topping, sehingga konsumen dapat memilih topping sesuai selera.

                     b.      Weakness (Kelemahan)
Produk tidak tahan lama
Produk mudah ditiru
Faktor tempat juga mempengaruhi, jika kurang ramai maka permintaan sedikit
Jika cuaca sedang buruk, permintaan konsumen akan menurun
 Faktor kenaikan harga sembako juga dapat mengurangi permintaan dari konsumen
                     c.      Opportunity (Peluang)
Bisa menjadi alternative sebagai makanan pengganti cemilan
Karena martabak mini bisa dinikmati oleh semua usia dari yang muda sampau tua, maka pasar sasarannya mencakup semua kalangan masyarakat.
                     d.      Threath (Ancaman)
Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga lebih murah
         3.      Tindakan Alternatif
Berusaha memproduksi makanan yang enak dan lezat
Menjaga kebersihan makanan
Mencari alternative bahan baku/ bahan penolong yang lebih murah tetapi menjaga kualitas produk
D.  Aspek Keuangan
         1.      Sumber Modal
Modal sendiri                Rp 5.000.000
         2.      Biaya produksi (1 bulan)
                  a.   Biaya bahan baku :
o   Tepung terigu 60 kg         Rp   900.000,00
o   Gula Pasir 12 kg               Rp   120.000,00
o   Ragi                                  Rp     90.000,00
o   Telur     150 buah             Rp   360.000,00
o   Garam halus 600 gr          Rp     90.000,00
o   Soda kue 120 gr               Rp   120.000,00
o   Vanili 200 gr                    Rp   120.000,00
o   Air 8000 ml                      Rp                 -                   
Total Biaya Bahan Baku                                        Rp 1.800.000,00
                  b.   Bahan penolong :
o   Susu kental manis            Rp    300.000,00
o   Margarin                          Rp    250.000,00
o   Keju                                 Rp    300.000,00
o   Messes & coklat              Rp    300.000,00
o   Aneka selai                      Rp    300.000,00
o   Aneka buah                      Rp    300.000,00
o   Kacang sangrai                Rp    250.000,00
Total Biaya Bahan Penolong                                Rp 2.000.000,00
         3.      Biaya Operasional
o   Gas/ bahan bakar              Rp    450.000,00
o   Plastik, kertas roti             Rp    200.000,00
o   Biaya air dan listrik          Rp    250.000,00
Total Biaya Operasional                                       Rp    850.000,00
         4.      Biaya-biaya
o   Biaya lain-lain                                                Rp    300.000,00
Total Biaya                                                          Rp 5.000.000,00
E.  Analisis Break Event Point
Biaya Variable :
·                    Biaya Bahan Baku                  : Rp  1.800.000,00
·                    Biaya Bahan Penolong           : Rp  2.000.000,00
·                    Biaya Operasional                  : Rp    900.000,00
·                    Biaya – biaya                          : Rp    300.000,00
Jumlah Biaya Produksi                                  Rp  5.000.000,00

Jadi untuk mencapai BEP usaha ini harus menjual produk sebanyak  3.600 buah per 1 bulan, dengan perhitungan
     =   Rp  5.000.000
             Rp  2.000
     =   2.500 buah

F.  Perhitungan Laba Rugi
Pendapatan 1 bulan          Rp 2.000 x 3.60             =         Rp 7.200.000,00
Biaya Produksi 1 bulan    
·       Biaya Bahan Baku                Rp 1.800.000
·       Biaya bahan Penolong          Rp 2.000.000
·       Biaya Operasional                Rp    900.000
                                                             Rp 4.700.000,00
Biaya-biaya 1 bulan                             Rp    300.000,00
Jumlah pengeluaran                                                           Rp 5.000.000,00
Laba 1 bulan                                                                      Rp 2.200.000,00
u2:shapes="_x0000_i1027" v:shapes="_x0000_i1025"> 








G.  Arus Kas (Cash Flow)

KETERANGAN
BULAN I
BULAN II
Penerimaan :
 Rp   7.200.000,00
Modal
 Rp  5.000.000,00
Penjualan :
    1 bulan : 3.600 x Rp 2.000
 Rp  7.200.000,00
 Rp   7.200.000,00
Jumlah
 Rp 12.200.000,00
 Rp 14.400.000,00
Pengeluaran :
Pembelian Bahan
 Rp  4.700.000,00
 Rp  4.700.000,00
Biaya-biaya
 Rp    300.000,00
 Rp    300.000,00
Jumlah
(Rp  5.000.000,00)
(Rp  5.000.000,00)
Saldo akhir
 Rp  7.200.000,00
 Rp  9.400.000,00












PENUTUP
A.  Kesimpulan
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa suatu usaha dapat berjalan dengan baik apabila manajemen dan perencanaannya disajikan dengan baik dan matang. Begitu pula aspek permodalannaya menjadi hal yang sangat baik. Kita harus dapat menggunakan modal yang kita punya dengan baik supaya kita bisa mendapatkan laba yang maksimal dan yang kita inginkan. Jadi,  segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha, baik manajemen maupun ketersediaan modal sangat erat kaitannya antara satu dengan yang lain.
B.  Saran
Proposal ini disusun sebagai gambaran tentang usaha yang kami jalankan, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan usaha. Agar usaha dapat berjalan dengan acuan maka, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
     Perencanaan yang matang mengenai usaha yang akan dilaksanakan
     Melakukan pengorganisasian yang lebih spesifik sesuai dengan kegiatan
     Menjalankan usaha tersebut sesuai yang telah dilaksanakan
     Melakukan pengawasan terhadap usaha yang telah dijalankan sehingga dapat diketahui kekurangan dan kelemahannya
    Mempernaiki kesalahan, kekurangan, keleMahan yang dapat diatasi semaksimal mungkin.