IMPLEMENTASI
ETIKA PADA USAHA MARTABAK DI KELAPA DUA DEPOK
Mata
Kuliah Etika Bisnis

Nama : Devara Abdulah T
NPM : 11215751
Kelas : 3EA05
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Gunadarma
Jakarata
2018
ABSTRAK
Arti
implementasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu pelaksanaan /
penerapan. Sedangkan pengertian umum adalah suatu tindakan atau pelaksana
rencana yang telah disusun secara cermat dan rinci (matang). Etika
bisnis adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan cara melakukan kegiatan
bisnis yang mencakup seluruh aspek yang masih berkaitan dengan personal,
perusahaan ataupun masyarakat. atau bisa juga diartikan pengetahuan tentang
tata cara ideal dalam pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan
norma dan moralitas yang berlaku secara universal secara ekonomi maupun sosial.
Dalam menerapkan etika dalam berbisnis kamu harus memperhatikan norma dan
moralitas yang berlaku di dalam masyarakat. Disamping itu etika bisnis juga
bisa diterapakan dan dimunculkan dalam perusahaan sendiri karena memiliki
keterkaitan dengan profesional bisnis. Perusahaan menyakini prinsip bisnis yang
baik adalah yang memperhatikan etika-etika yang berlaku, seperti menaati hukun
dan peraturan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk
memngetahui pengaruh mata kuliah etika bisnis pada usaha MARTABAK DI KELAPA DUA DEPOK. Data
yang dilakukan adalah data primer yang melakukan wawancara
Hasilnya
adalah bahwa mata kuliah etika bisnis
pada USAHA MARTABAK DI KELAPA DUA DEPOK dapat berbisnis yang baik atau tidak
dalam menurut ajaran islam.
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Martabak Manis atau
yang aslinya bernama Hok Lo Pan awalnya adalah Makanan Khas Bangka Belitung.
Hok Lo Pan atau Martabak diciptakan oleh orang-orang Hakka ( Khek )
Bangka. Satu-satunya di dunia, makanan orang suku Hakka (khek) yang
memakai nama suku Hoklo. Hampir semua orang di kota-kota besar seperti di kota
Jakarta mengenal Martabak Bangka, nama aslinya di Bangka adalah Hok Lo Pan
(Martabak ). Arti Hurfiah Hok Lo Pan ( Martabak ) adalah Kue Orang Hok Lo.
Martabak Telur
Setelah ditelusuri ternyata kata Martabak adalah merupakan bahasa Arab yang memiliki arti "terlipat". Sejarah dari kue Martabak ini sendiri juga cukup menarik untuk disimak, berawal dari seorang pemuda dari Tegal Jawa tengah yang bernama Ahmad bin Abdul Karim berkelana ke kota besar yaitu Semarang untuk berdagang pada tahun 1930. Kemudian beliau bertemu seorang warga India bernama Abdullah bin Hasan al-Malibary yang pandai memasak dan menjadi sahabat.
Martabak Telur
Setelah ditelusuri ternyata kata Martabak adalah merupakan bahasa Arab yang memiliki arti "terlipat". Sejarah dari kue Martabak ini sendiri juga cukup menarik untuk disimak, berawal dari seorang pemuda dari Tegal Jawa tengah yang bernama Ahmad bin Abdul Karim berkelana ke kota besar yaitu Semarang untuk berdagang pada tahun 1930. Kemudian beliau bertemu seorang warga India bernama Abdullah bin Hasan al-Malibary yang pandai memasak dan menjadi sahabat.
Dalam
dunia kewirausahaan, tentu erat dengan adanya persaingan. Persaingan dalam
dunia usaha sangat ketat, para wirausahawan berlomba-lomba menciptakan berbagai
produk dengan aneka bentuk dan beragam makanan dari yang kecil hingga yang
besar, dari yang murah hingga yang mhal. Untuk kebutuhan sehari-hari banyak
sekali aktivitas yang dijalani setiap orang. Dengan aktivitas yang semakin
padat, membuat banyak orang membutuhkan asupan makanan tambahan yang bermanfaat
untuk kesehatan tubuh. Salah satu produk yang potensial, sederhana, dan istimewa
adalah “MARTABAK DI KELAPA DUA DEPOK ”. Karena
pembuatan makanan ini dilakukan dengan cara yang sangat sederhana dengan lebih
baik dan higienis, bahan aku mudah didapat, tanpa bahan pengawet, harga yang
terjamgkau, juga dengan rasa yang enak, nikmat, mengandung protein dan juga
lezat, sehingga usaha ini memang layak dikembangkan menjadi salah satu usaha
kuliner alternative di Indonesia.
Rumusan
Masalah
Menjadikan usaha ini mampu
memenuhi kebutuhan konsumen dan mengembangkan usaha ini menjadi usaha yang
memiliki produk bernilai tambah, berkualitas, sehat dan bergizi. Menjaga
kualitas produk dengan menggunakan bahan baku yang berkualitas, Melakukan
pelayanan prima
Tujuan Penelitian
Usaha ini bergerak dalam
penjualan Martabak dengan aneka rasa .
Usaha ini dilakukan untuk menambah penghasilan. Selain itu juga
untuk melatih jiwa seorang wirausaha agar mampu menjalankan usaha dengan baik.
PEMBAHASAN
A. Aspek
Produk
1. Jenis
Produk
Jenis produk yang dibuat adalah
Martabak Mini
2. Volume
Produk
Banyaknya
produk yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan konsumen dan untukmendapatkan
laba adalah 120 buah/ hari.
3. Pelaksanaan
Kegiatan
Kegiatan usaha ini dilaksanakan
mulai pukul 10.00-21.00 WIB
4. Bahan
dan Peralatan
NAMA BAHAN
|
KETERANGAN
|
CARA MEMPEROLEH
|
Tepung terigu
|
Ada
|
Membeli
|
Telur
|
Ada
|
Membeli
|
Ragi
|
Ada
|
Membeli
|
Gula pasir
|
Ada
|
Membeli
|
Soda kue
|
Ada
|
Membeli
|
Garam
|
Ada
|
Membeli
|
Vanili
|
Ada
|
Membeli
|
Margarin
|
Ada
|
Membeli
|
Susu kental manis
|
Ada
|
Membeli
|
Keju
|
Ada
|
Membeli
|
Messes &
coklat
|
Ada
|
Membeli
|
Kacang sangria
|
Ada
|
Membeli
|
Air
|
Ada
|
-
|
Aneka selai
|
Ada
|
Membeli
|
Aneka buah
|
Ada
|
Membeli
|
NAMA PERALATAN
|
KETERANGAN
|
CARA MEMPEROLEH
|
Plat baja
|
Ada
|
Membeli
|
Loyang martabak
mini
|
Ada
|
Membeli
|
Baskom
|
Ada
|
Membeli
|
Kompor gas
|
Ada
|
Membeli
|
Serok kue
|
Ada
|
Membeli
|
Kuas kue
|
Ada
|
Membeli
|
5. Jumlah
tenaga kerja
Usaha
ini merupakan usaha kecil perorangan. Untuk saat ini tenaga kerja yang
dibutuhkan hanya 1 orang yaitu pemilik.
6. Biaya
produksi (per bulan)
a. Bahan
Baku
· Tepung
terigu 60 kg Rp 900.000,00
· Gula
Pasir 12
kg Rp 120.000,00
· Ragi
Rp 90.000,00
· Telur 150
buah Rp 360.000,00
· Garam
halus 600 gr
Rp 90.000,00
· Soda
kue 120 gr
Rp 120.000,00
· Vanili
200 gr
Rp 120.000,00
· Air
8000
ml Rp -
Jumlah
Rp 1.800.000,00
b. Bahan
penolong
· Susu
kental
manis Rp 300.000,00
· Margarin
Rp 250.000,00
· Keju
Rp 300.000,00
· Messes
& coklat
Rp 300.000,00
· Aneka
selai
Rp 300.000,00
· Aneka
buah
Rp 300.000,00
· Gas/
bahan bakar
Rp 450.000,00
· Plastik,
kertas roti
Rp 200.000,00
· Kacang
sangrai Rp 250.000,00
Jumlah
Rp 2.650.000,00
Jumlah
biaya produksi
Rp 4.450.000,00
Proses
produksi
· Kocok
telur hingga berbuah
· Masukkan
kocokan telur ke dalam tepung terigu secara perlahan sambil diaduk-aduk
· Setelah
merata, masukkan ragi instan kedaladm adonan hingga membentuk biang dengan mendiamkan
minimal 3 jam.
· Masukkan
gula, garam secukupnya, vanili dan soda kue hingga merata kemudian diamkan
kembali sampai adonan mengeluarkan bui.
· Panaskan
cetakan kue diatas plat baja agar panas merata kemudian olesi dengan margarin.
· Setelah
cetakan sudah panas, tuang adonan kedalam Loyang martabak mini dengan ketebalan
kurang lebih 1cm.
· Tutup
Loyang dan tunggu hingga adonan berpori dan mongering pinggirnya
· Angkat
adonan dan olesi dengan margarine secukupnya
· Olesi
susu diatasnya
· Tambahkan
selai atau toping sesuai seler
Rencana
Usaha
Adapun
rencana usaha yang akan dijalankan dalam usaha ini ialah sebagai berikut :
a. Rencana
Jangka Pendek
Usaha
Martabak Mini yang kami rintis ini bertujuan untuk menambah pengalaman kerja di
dalam usaha bisnis bagi kalangan sesame pelajar/mahasiswa maupun bagi umum,
selain dapat meningkatkan kreativitas, juga dapat dijadikan sebagai usaha yang
menjanjikan untuk kehidupan
b. Rencana
Jangka Menengah
Usaha
yang kami rintis ini pastinya akan kami kembangkan demi mewujudkan impian kami,
yaitu ingin menjadi seorang pengusaha muda yang sukses. Strategi pasar dan
pemasaran menjadi kunci awal untuk keberlanjutan usaha kami kedepan. Pelanggan
ialah raja, maka dari tu kepuasan pelanggan menjadi yan utama dan segalanya,
karena tanpa pelanggan usaha ini tidak akan bertahan lama. Tidak lupa kami
rajin melakukan promosi usaha, baik dari mulut ke mulut, media online, brosur,
dan media lainnya.
c. Rencana
Jangka Panjang
Setelah
berhasil mendapatkan pelanggan, kami akan lebihj meningkatkan mutu dan kualitas
dari usaha kami. Tidak lupa kami akan membangun jaringan dengan pabrik roti
maupun tok oroti untuk mendapatkan bahan baku dan tanpa mengalami hambatan.
B. Aspek
Pemasaran
1. Segmen
Pasar
Dalam
segmen ini yang akan kami jadikan sasaran utama adalahsemua umur, mulai dari
anak-anak sampai orang dewasa yang gemar makanan ini serta semua kalangan mulai
dari kalangan bawah sampai kalangan atas, mulai dari pelajar sampai petinggi
negara juga banyak yang menyukai makanan ini.. Dengan demikian akan mempermudah
dalam penjualan dan meningkatkan omset dalam penjualan.
2. Strategi
pemasaran
Strategi
pemasaran yang dilakukan pada tahap awal adalah menjual martabak mini “mami”
kepada masyarakat sekitar sebagai konsumen di Kecamatan Karangmojo. Tahap
berikutnya saya akan menjualkan di Kecamatan Wonosari dan tahap ke-3 saya sudah
bias menguasai pasar di seluruh Kabupaten Gunungkidul.
3. Strategi
promosi
Agar
produk lebih dikenal masyarakat, promosi yang akan dilakukan adalah :
· Membuat
papan nama didepan usaha
Papan
nama memudahkan calon konsumen dalam memesan produk dan mengenal produk yang
ditawarkan
· Informasi
dari orang ke orang
Dengan
adanya masyarakat di sekitar produsen yang mengetahui usaha ini, akan lebih
cepat tersebarnya informasi mengenai usaha ini. Mulai dari mulut ke mulut,
melalui internet (facebook, twitter, blogger, dll)
4. Penetapan
harga jual
Harga
jual ditetapkan dengan metode penentuan harga biaya plus (cost push pricing
method
Harga
Jual per Unit = Biaya Total + Margin
Jumlah
Produksi
= Rp
4.450.000 + (50% x Rp 4.450.000)
3.600
= Rp
6.675.000
3.600
=
Rp 1.875 = Rp 2.000
5. Sistem
penjualan
Penjualan
produk ini dipasakan langsung kepada konsumen, sehingga konsumen dapat langsung
datang ketempat usaha ada juga yang dititipkan di kantin-kantin sekolah.
C. Aspek
Manajemen
1. Tim
Manajemen
Usaha
dagang ini dijalankan sendiri oleh usaha dengan dibantu oleh keluarga dalam
mengelola usaha
2. Analisis
SWOT
a. Strength
(Kekuatan)
Menjual
produk untuk semua kalangan Bahan produk yang terjamin, higienis dan sehat
Harga
terjangkau
Penampilan
menarik dan kecil, sehingga pembeli tak perlu memotong lagi
Bentuknya
kecil dan sesuai kebutuhan
Penyajian
sederhana tanpa memerlukan banyak waktu dan cepat saji
Terdiri
dari banyak rasa dan topping, sehingga konsumen dapat memilih topping sesuai
selera.
b. Weakness
(Kelemahan)
Produk
tidak tahan lama
Produk
mudah ditiru
Faktor
tempat juga mempengaruhi, jika kurang ramai maka permintaan sedikit
Jika
cuaca sedang buruk, permintaan konsumen akan menurun
Faktor
kenaikan harga sembako juga dapat mengurangi permintaan dari konsumen
c. Opportunity
(Peluang)
Bisa
menjadi alternative sebagai makanan pengganti cemilan
Karena
martabak mini bisa dinikmati oleh semua usia dari yang muda sampau tua, maka
pasar sasarannya mencakup semua kalangan masyarakat.
d. Threath
(Ancaman)
Adanya
pesaing yang menjual produk dengan harga lebih murah
3. Tindakan
Alternatif
Berusaha
memproduksi makanan yang enak dan lezat
Menjaga
kebersihan makanan
Mencari
alternative bahan baku/ bahan penolong yang lebih murah tetapi menjaga kualitas
produk
D. Aspek
Keuangan
1. Sumber
Modal
Modal sendiri Rp 5.000.000
2. Biaya
produksi (1 bulan)
a. Biaya
bahan baku :
o Tepung
terigu 60 kg Rp 900.000,00
o Gula
Pasir 12 kg
Rp 120.000,00
o Ragi
Rp 90.000,00
o Telur 150
buah Rp 360.000,00
o Garam
halus 600 gr
Rp 90.000,00
o Soda
kue 120 gr
Rp 120.000,00
o Vanili
200 gr
Rp 120.000,00
o Air
8000
ml Rp -
Total
Biaya Bahan Baku
Rp
1.800.000,00
b. Bahan
penolong :
o Susu
kental
manis Rp 300.000,00
o Margarin
Rp 250.000,00
o Keju
Rp 300.000,00
o Messes
& coklat
Rp 300.000,00
o Aneka
selai
Rp 300.000,00
o Aneka
buah
Rp 300.000,00
o Kacang
sangrai Rp 250.000,00
Total
Biaya Bahan Penolong
Rp 2.000.000,00
3. Biaya
Operasional
o Gas/
bahan
bakar Rp 450.000,00
o Plastik,
kertas roti
Rp 200.000,00
o Biaya
air dan listrik Rp 250.000,00
Total
Biaya Operasional
Rp 850.000,00
4. Biaya-biaya
o Biaya
lain-lain Rp 300.000,00
Total
Biaya
Rp 5.000.000,00
E. Analisis
Break Event Point
Biaya
Variable :
· Biaya
Bahan
Baku :
Rp 1.800.000,00
· Biaya
Bahan
Penolong :
Rp 2.000.000,00
· Biaya
Operasional :
Rp 900.000,00
· Biaya
–
biaya : Rp 300.000,00
Jumlah
Biaya Produksi
Rp 5.000.000,00
Jadi
untuk mencapai BEP usaha ini harus menjual produk sebanyak 3.600
buah per 1 bulan, dengan perhitungan
= Rp 5.000.000
Rp 2.000
= 2.500
buah
F. Perhitungan
Laba Rugi
Pendapatan
1 bulan Rp 2.000 x
3.60 =
Rp 7.200.000,00
Biaya
Produksi 1 bulan
· Biaya
Bahan
Baku Rp
1.800.000
· Biaya
bahan Penolong Rp 2.000.000
· Biaya
Operasional Rp 900.000
Rp 4.700.000,00
Biaya-biaya
1
bulan Rp 300.000,00
Jumlah
pengeluaran Rp
5.000.000,00
Laba 1
bulan
Rp 2.200.000,00


G. Arus
Kas (Cash Flow)
KETERANGAN
|
BULAN I
|
BULAN II
|
Penerimaan :
|
Rp 7.200.000,00
|
|
Modal
|
Rp 5.000.000,00
|
|
Penjualan :
|
||
1
bulan : 3.600 x Rp 2.000
|
Rp 7.200.000,00
|
Rp 7.200.000,00
|
Jumlah
|
Rp
12.200.000,00
|
Rp
14.400.000,00
|
Pengeluaran :
|
||
Pembelian Bahan
|
Rp 4.700.000,00
|
Rp 4.700.000,00
|
Biaya-biaya
|
Rp 300.000,00
|
Rp 300.000,00
|
Jumlah
|
(Rp 5.000.000,00)
|
(Rp 5.000.000,00)
|
Saldo akhir
|
Rp 7.200.000,00
|
Rp 9.400.000,00
|
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan
ini dapat disimpulkan bahwa suatu usaha dapat berjalan dengan baik apabila
manajemen dan perencanaannya disajikan dengan baik dan matang. Begitu pula
aspek permodalannaya menjadi hal yang sangat baik. Kita harus dapat menggunakan
modal yang kita punya dengan baik supaya kita bisa mendapatkan laba yang
maksimal dan yang kita inginkan. Jadi, segala sesuatu yang
berhubungan dengan usaha, baik manajemen maupun ketersediaan modal sangat erat
kaitannya antara satu dengan yang lain.
B. Saran
Proposal
ini disusun sebagai gambaran tentang usaha yang kami jalankan, sehingga dapat
digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan usaha. Agar usaha dapat
berjalan dengan acuan maka, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
Perencanaan yang matang mengenai usaha yang akan dilaksanakan
Melakukan
pengorganisasian yang lebih spesifik sesuai dengan kegiatan
Menjalankan
usaha tersebut sesuai yang telah dilaksanakan
Melakukan pengawasan terhadap usaha yang telah dijalankan sehingga dapat
diketahui kekurangan dan kelemahannya
Mempernaiki kesalahan, kekurangan, keleMahan yang dapat diatasi semaksimal
mungkin.